Minggu, 19 September 2010

UNTUKMU WAHAI ADK


Wahai jiwa-jiwa yang InsyaAllah dirahmati Allah SWT, aku adalah kalian tapi aku mungkin tak seperti kalian, aku tak sehanif kalian, akupun tak semunafik kalian −− mungkin. Aku ingin menjeritkan isi hatiku pada kalian wahai jiwa-jiwa yang dirindu surga. Aku ingin mengungkapkan apa yang tak kusenangi dari kalian wahai imam para malaikat. Aku ingin mengkritisimu karena kau kenal aku sebagai orang yang tidak siqah dan tidak tha’at, aku adalah pengacau suasana, aku adalah anak-anak golongan kiri yang mungkin halal untuk kau bunuh.
Sadarlah wahai Saudaraku semakin kalian hanya ikut tanpa ada sedikit – walau setitik—perlawanan, maka kalian hanyalah ibarat robot-robot yang digerakkan, atau serdadu-serdadu yang menjadi pahawan tanpa tahu tujuan kenapa harus mati, lebih hina lagi kerbau (yang pernah diibaratkan sebagai SBY) yang ikut tuannya karena sedikit tarikan. Maka aku berniat menjadi oposisi kalian karena cintaku yang teramat besar kepada kalian.
Wahai Saudaraku, aku memang punya standar yang sama dalam mengarungi kehidupan ini, maka tak heran (wajar) ketika ku perlakukan kalian sama dengan mereka (yang lain) walau keakraban antara kita berbeda, walau tali pengikat kita berbeda, karena ini yang ku dapat dari tarbiyah, jika aku salah dalam penafsiran, tolong pahamkan aku materi “Al-Wala' Wal Bara' ( Loyalitas dan Anti Loyalitas )”. Dari situ aku pernah membentak salah seorang dari kita karena menyanyat saudara semuslimku yang tidak seManhaj. Saudaraku, bukankah setiap muslim adalah bersaudara, jadi tak usah kau golong-golongkan, dan kau pisah-pisahkan rasa kasih sayang atau kebencianmu. Masih teringat jelas ketika Ia ucapkan “Mr. X itu baik tapi dia bukan Ikhwa, jadi kita pura-pura gak tau aja lah”, atau “Dia kan Ikhwa maka biarkanlah dia bersalah, kita harus bela setidaknya”. Apakah ini benar wahai Saudaraku, maka jika tidak benar jangan kau ulangi lagi—pesanku. Ingat saudaraku aku akan memperlakukan kau sama dengan apa yang kau lakukan, jika kau jahat (entah kepadaku atau yang lain) maka akupun akan berusaha jahat kepadamu begitupun sebaliknya, standarku kepada dia dan kalian akan tetap sama. Kira-kira seperti kau membenci Israel karena kejahatannya, bukan karena palestinanya saja.
Wahai Saudaraku, kita adalah Mahasiswa –yang dengan almamater itu kita adalah menjadi makhuk yang paling dahsyat dalam mengemban misi-misi perubahan, karena Almamater itu bersih dan suci, perjuangan kita adalah tidak memihak, gerakan kita adalah independen saudaraku. Mungkin kalian lebih mengenal kata yang satu ini, bahkan konsep kita sama bahwa tak ada yang independen kecuali Tuhan, benar jika hanya Tuhan yang Independen dan tidak memihak, tapi gerakan yang independen pun juga ada Saudara ku, dan itulah yang terkadang tidak kita mengerti. Bagi saya tugas kita adalah membangun mitra dengan harokah-harokah, gerakan-gerakan yang lain untuk mencapai tujuan adalah lebih baik daripada kalian memusuhinya dan berlagak seolah lebih baik dari yang lain. Saya pernah menentang kalian disuatu forum ketika kalian mengajarkanku untuk taklid buta kepada organisasi kita, dan kalian mengecawakanku setelah karena itu (tidak kau luluskan aku dipelatihan itu).
Adalah suatu kewajaran ketika kita berafiliasi kepada sesuatu, entah itu partai atau yang lainnya, tapi bukankah kita terlalu dini untuk disuguhkan perjuangan-perjuangan yang mengarah kesana. Aku hanya meminta saat yang tepat dan waktunya itu bukan sekarang.
Bahkan saya sangat lucu ketika kita berperang disuatu rapat memilih pembicara untuk suatu kegiatan, aku hanya ingi profesional ketika itu dalam hal memilih, kupilihkan seorang yang pas namun bukan berasal dari kita tapi kalian tak mau tahu dan memaksa semuanya harus dari kita, walaupun ada kata walaupun.
Saudaraku jalan kita masih panjang dan kita hanyalah minoritas, apa yang akan terjadi ketika kalian mengunci diri dalam hal-hal yang non prinsip dari yang lain, yang ada adalah permusuhan dari mereka, dan itulah yang aku hindarkan, karena aku juga berasal dari mereka, aku yakin kalian pun sama.
Saudaraku, terkadang ada rasa menyesal ketika aku telah mengkader seseorang ataupun dengan melakukan amal Qidami, karena aku takut orang ku rekrut kau kecewakan dengan kata “Dakwah tidak butuh kalian, tapa kalian yang butuh dakwah”, apakah kata itu salah?, sangat tidak salah saudaraku, jadi apa yang salah?, yag salah adalah yang mengucapkannya, jika tidak tahu sikon dan komunikannya ketika itu. Aku pun pernah merasa putus asa ketika ada oknum yang meneriakkan kata itu kepada ku, aku sempat berpikir bahwa kehadiranku tidak dihargai, bahwa kehadiranku tidak diharapkan, dan hampir saja aku melepaskan diri dari jalan surga ini. Jadi pahamilah semuanya atau berfikirlah sebelum berucap. Dan aku tak butuh ucapan tapi aku butuh tindakan. Aku tak butuh taujih-taujih basi yang kau kirim via short massage service, aku butuh suatu tindakan nyatamu untuk melawan semua yang tidak Islami (bukankah kita sepakat, tatkala kita dihina kita boleh diam, tapi ketika Islam dihina, kita harus melawan).
Saudaraku, aku sangat mengharapkan maaf dari kalian, mungkin aku tidaklah seperti yang kalian harapkan tapi ku yakin aku adalah aku yang walau aku tak cukup dengan keakuanku saja tapi aku takkan pernah meniru, dan aku sama seperti manusia ciptaan Tuhan lainnya.
Salam dariku, yang kalian sebut ikhwan kiri, yang kau sebut pengacau, yang kau sebut pengeruh, yang kau benci, yang kau sebut tukang ganggu, dan semuanya kuterima dengan senyum karena aku memang begitu, tapi InsyaAllah berada dalam jalan yang sama dengan kalian, sampai jumpa di JannahNYA........amien
Afwan Jiddan

Tidak ada komentar:

Posting Komentar