Selasa, 21 September 2010

mahasiswa dan politiknya


Dari sistem politik demokrasi yang diterapkan di Indonesia idealitanya adalah terciptanya masyarakat politik yang “Kritis Partisipatif” dengan ciri-ciri
a. Meningkatnya respon masyarakat terhadap kebijakan pemerintah
b. Adanya partisipasi rakyat dalam mendukung atau menolak suatu kebijakan politik
c. Meningkatnya partisipasi rakyat dalam berbagai kehiatan organisasi politik, organisasi kemasyarakatan, dan kelompok-kelompok penekan
Dan mahasiswa yang mempunyai trilogy mahasiswa serta berada dalam lintasan tri dharma perguruan tinggi wajib ikut andil dalm bagian-bagian Negara. Menjadi aktivis adalah sebuah panggilan moral untuk mahasiswa, dimana tri fungsi mahasiswa adalah agent of change, Agent of Social Control, dan Iron Stock.Yang sebenarnya mereka adalah penyambung lidah rakyat.Konsekuensinya tugas mahasiswa tidaklah hanya belajar dan sibuk dengan tugas-tugas.Melainkan juga membumi kemasyarakat.
Secara sederhana kita bisa membagi karakteristik (tipe) mahasiswa kedalam 3 jenis:
1. Study Oriented, adalah orang-orang yang mementingkan kuliah dan kurang berminat bergabung dengan organisasi.
2. Hedonis, adalah mahasiswa yang dikenal sebagai anak-anak yang mementingkan kenikmatandan kesenangan.
3. Aktivis, yakni orang-orang yang memiliki idealisme akan sebuah perubahan dan biasanya tergabung dengan organisasi.
Sebenarnya kita tidak perlu terjebak pada dikotomi (pemisahan) antara ketiga tipe mahasiswa tersebut. Pada idealitanya, menjadi aktivis adalah sebuah keharusan, sedangkan menjadi hedon atau study oriented adalah pilihan. Karena aktivis bukanlah orang yang kaku, atau orang yang selalu berpikir dan bergerak. Tetapi aktivis ada yang study oriented dan juga suka yang hedon. Sementara itu, orang-orang study oriented dan hedonis belum tentu aktivis.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar