Minggu, 19 September 2010

KETIKA HANYA BISA MENULIS


Terkadang aku sangat merindukan para reformis-reformis 98, selain kepada massanya, keadaan yang mereka ciptakan, dan juga apa yang telah mereka perbuat sehingga tercipta era Indonesia seperti ini, aku merasa beruntung sekali karena banyak kebebasan tercipta, salah satunya adalah kebebasan bersuara. Tapi, suara atau aspirasi yang sering mahasiswa lakukan dijalan sekarangpun dipandang kurang begitu berperan, selain kurang peminat, media yang tidak berpihak, pesimisme masyarakatpun mulai bermunculan, karena negara ini berpendudukkan manusia-manusia yang lupa sejarah, jadi tak perlu heran dengan keadaan sedemikian.
Selain bersuara dengan turun kejalan, sebenarnya ada satu metode yang sangat ampuh untuk memanajemen isu, salah satunya adalah dengan tulisan. Tulisan dewasa ini masih dianggap efektif sebagai media propaganda, namun ada hal penting dalam kita melakukan agitrop ini, diantaranya:
• Kuasai masalah terutama korban-korbanya
• Kuasai medan dimana Agitrop dilakukan
• Pahami bahasa massa dimana Agitrop dilakukan
• Dapatkan puisi, lagu atau kata mutiara untuk menekan kalimat penting
• Tunjuk dan ajak massa untuk berada dalam posisi berhadap-hadapan
Pengalaman penuis sendiri dalam menciptakan isu melalui tulisan adalah menuliskan dosa-dosa rektor, dan juga sedikit jeritan perlawanan kepada seorang gubernur kurang ajar yang korup. Itu hanya beberapa tulisan-tulisan yang pernah aku tempel, masih banyak sebenarnya cara lain dalam kita menulis selain akhirnya kita jadikan aflet atau sejenisnya, entah kita menggunakan media internet, dan sebagainya. Yang pasti kita harus punya goal yang jelas, bukan berarti kita tidak melihat kesucian konten, karena itulah yang sebenarnya paling penting, usahakan tulisan (kritikan) anda tidak hanya bersifat keduniaan saja tapi juga bermotivasikan Agama, sehingga kita tidak memihak kecuali pada kebenaran.
Mugkin hanya itu yang bisa aku share, jika ada yang kurang pas kritiknya sangat aku harapkan.... .

Tidak ada komentar:

Posting Komentar