Sabtu, 17 April 2010

RESUME BUKU RISALAH MANAJEMEN DAKWAH KAMPUS

RESUME BUKU RISALAH MANAJEMEN DAKWAH KAMPUS
Disusun untuk
melengkapi sebagian persyaratan
LMDK I FOSI FKIP UNIB
Oleh :
TEDI CAHYONO
PENDIDIKAN BAHASA INGGRIS
FKIP - UNIB
Lain ladang lain belalang dalam buku ini sangat ideal masukan-masukannya dalam dakwah kampus namun ibarat apabila kubus ada 6 sisi, penulis mengorek semua sisi tersebut. Namun terkadang ada faktor yang mempengaruhi misalanya kurangnya SDM, ada kemauan tapi belum cukup ilmu, menduakan LDK, dan tanggapan masyarakat yang kurang “wear”. Untuk itu saya hanya meresume beberapa hal yang sekiranya dapat di aplikasikan dalam dakwah yang lingkungan seperti itu, misalnya lembaga dakwah departemen
Ibarat itik yang ditinggal induknya, pasti itik tersebut akan tersesat. Inilah perumpamaan dari seorang yang baru memasuki lingkungan yang tentunya 1800 beda dari habitatnya, untuk itu dalam hal ini lembaga dakwah adalah suatu komunitas yang sangat bermanfaat di dunia maupun di akhirat, insyaAllah.
Dakwah pada hakikatnya adalah mengajak manusia kepada Allah dengan hikmah dan nasihat yang baik, sehingga mereka meninggalkan thagut dan beriman kepada Allah agar mereka keluar dari kegelapan jahiliyah menuju cahaya Islam. Dakwah adalah suatu tugas yang sangat mulia dan berat namun hal itu sudah menjadi kewajiban bagi umat muslim seperti pada surat QS. Ali-Imran : 104. Sehingga untuk menggolkan dakwah yaitu dengan hikmah, pengajaran yang baik (mau’izhah hasanah) serta dengan kekuatan argument, tidak dengan paksaan dan kekerasan(Surat An-Nahl ayat 125). Namun dalam dakwah tidak hanya berucap saja, namun ada standart oprasionalnya, yaitu
Rabbaniyyah, artinya segala sesuatunya bersumber dari Allah (berorientasi ketuhanan).
Islam sebelum jamaah, artinya Islam dijadikan esensi utama dalam berdakwah, sedangkan jamaah merupakan wasilah (cara) untuk merapikan gerak dakwah.
Syumuliyah, dakwah harus bersifat sempurna (menyeluruh dan utuh), ia tidak boleh dilakukan sebagian.
Modern, dakwah bersifat modern (kekinian). Dakwah memang harus dilakukan berdasarkan keasliannya yaitu Al-Qur’an dan Sunnah, namun cara, sarana, dan strategi yang digunakan harus seiring dengan perkembangan zaman (kontemporer) agar mampu mengantisipasi dan mengimbangi perkembangan situasi dan kondisi di masyarakat dengan tetap berpegang pada nilai-nilai Islam.
‘Alamiyah, bersifat mendunia (universal). Dakwah yang mengglobal dan mendunia adalah ciri dakwah Islam.
‘Ilmiyah, berdasarkan pada ilmu dan pendekatan ilmiah.
Bashiirah islaamiyah, memberikan pandangan yang islami dan keterangan yang nyata dengan bukti yang jelas.
Menciptakan mana’ah, daya tahan (imunitas) dari segala bentukkemaksiatan, serta mampu berorientasi kepada pencapaian penguasaanteori, penguasaan moral, dan penguasaan amal.
Layaknya kendaraan bermontor, agar berjalan kita harus memeriksa bensin, memeriksa perlengkapan surat,menyalakan mesin, dan memakai helm. Begitu juga dengan dakwah agar lebih optimal maka lebih baik menggunakan prosedur yang efektif, yaitu
• Tahap perkenalan dan penyampaian
Merupakan sebuah tahapan awal dari dakwah, dimana pada tahapan ini, dakwah bertujuan untuk memberikan ilmu tentang Islam itu sendiri dan mengubah sebuah pandangan yang jahiliyah menjadi pandangan yang islami (transformasi objek dakwah dari antipati terhadap dakwah menjadi simpati terhadap dakwah).
• Tahap pembinaan
Pada fase ini, dakwah mulai memberikan perhatian lebih kepada objeknya dengan tujuan penanaman sebuah pola pikir (fikroh) yang islami dan mulai memberikan kesempatan kepada objek dakwah untuk latihan beramal (transformasi objek dakwah dari simpati menjadi barisan pendukung dakwah).
• Tahap Pengorganisasian
Yakni tahapan penataan barisan pendukung dakwah itu sendiri agar individu-individu yang beramal tersebut bisa terkoordinasi dengan baik sehingga dakwah ini bersinergi dan mempunyai aktivitas yang memiliki sebuah tujuan bersama (transformasi barisan pendukung dakwah menjadi kader yang terorganisir).
• Tahap pelaksanaan
Tahapan pelaksanaan ini memberikan titik tekan pada sebuah hasil yang diridhoi Allah sehingga memberikan sebuah dorongan untuk bekerja dan merupakan sebuah tahapan dimana objek dakwah terdahulu bertransformasi menjadi subjek dakwah.
Dakwah kampus adalah implementasi dakwah ilallah dalam lingkup perguruan tinggi. Dimaksudkan untuk menyeru civitas akademika ke jalan Islam dengan memanfaatkan berbagai sarana formal/informal yang ada di dalam kampus. Dakwah kampus bergerak di lingkungan masyarakat ilmiah yang mengedepankan intelektualitas dan profesionalitas. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa aktivitas dakwah kampus merupakan salah satu tiang dari dakwah secara keseluruhan, puncak aktivitasnya serta medan yang paling banyak hasil dan pengaruhnya terhadap masyarakat.
Latar Belakang Adanya Dakwah Kampus adalah Rasulullah SAW selalu memberikan perhatian yang cukup besar terhadap para pemuda. Pentingnya dukungan para pemuda sebagai prasyarat tegaknya suatu pemikiran atau pergerakan. Adanya kekhasan mahasiswa Indonesia. Pelajaran dari sejarah. Masalah regenerasi, pewarisan nilai dan pengalaman merupakan suatu hal yang wajib diperhatikan demi keberlangsungan dakwah. Kampus merupakan medan kompetisi antar pergerakan yang lebih terbuka. Melalui dakwah kampus diharapkan lahir intelektual-intelektual muda yang profesional dalam bidang yang digelutinya dan tetap memiliki ikatan dan keberpihakan yang tinggi terhadap Islam hingga akhirnya terwujudlah cita-cita kebangkitan Islam sehingga kita mengembalikan kejayaan islam melalui keilmuannya, yang otomatis akan berpengaruh dengan kemajuan negara kita tercinta. Sasaran dakwah kampus tersebut adalah sebagai berikut.
• Membangun kesadaran dan pemahaman Islam.
• Melatih menjadi calon pemimpin.
• Membangun iklim kehidupan keilmuan dan kebebasan dakwah.
• Membangun hubungan dan kerja sama dengan berbagai unsur.
• Terbentuk bi’ah (lingkungan) kondusif.
• Terbentuknya opini ketinggian Islam.
• Terbentuknya kesinambungan barisan dakwah.
• Terbentuknya hubungan timbal balik antara rekrutmen dan pengkaderan.
Strategi yang menjadi fungsi utama dakwah kampus adalah sebagai berikut.
1. Melayani dan melindungi kebutuhan dan kepentingan umat (mahasiswa dan masyarakat), khidmatul ummah.
2. Menyebarkan fikroh dan informasi (nasyrudda’wah).
3. Membangun opini yang terkait dengan kepentingan dakwah (binna ru’yah Islamiyah).
4. Mengembangkan kemampuan SDM dakwah (tanmiyatul kafaah)
5. Mencetak figur-figur massa untuk kepentingan sosialisasi pesan dan nilai-nilai Islam ke masyarakat luas (binaa syakhsiyah barizah).
6. Menghimpun tokoh dan pakar yang siap memberikan kontribusi pemikiran dan pengaruhnya bagi kepentingan dakwah (tajmi’ syakhsiyaat).
7. Menjadi rujukan dalam bidang kompetensi institusionalnya (maroji’ulummah).
8. Membangun jaringan kerjasama (networking) dengan lembaga lain.
9. Menjadi komponen penekan yang efektif bagi para pengambil kebijakan pemerintahan.
Syi’ar dalam bahasa sederhana dapat diartikan mengajak, menyeru, atau mempengaruhi pada sesuatu. Dari pengertian tersebut dapat ditarik suatu kesimpulan bahwa syi’ar Islam kampus bermakna mengajak, menyeru, atau mempengaruhi orang lain kepada jalan Islam dalam ruang lingkup kampus khususnya.
Tujuan umum syi’ar:
• Tegaknya kalimat Allah di lingkungan kampus sehingga tidak ada lagi fitnah dan dien seluruhnya hanyalah bagi Allah.
• Terbentuk masyarakat kampus bercirikan intelektualitas dan profesionalitas menuju kebangkitan Islam.

Tujuan khusus syi’ar:
• Menjadikan LDK sebagai leader opinion (berpengaruh) di kampus.
• Meningkatkan aktivitas pelayanan dan penyadaran bagi masyarakat kampus.
• Terciptanya citra positif LDK yang mengakar di kalangan kampus.
• Menjadikan kampus sebagai pendukung/basis dakwah Islam.
• Terjalinnya ukhuwah islamiyah di lingkungan kampus menuju kesatuan umat.
Parameter Keberhasilan
• Meningkatnya jumlah partisipan pada kegiatan-kegiatan syi’ar yang diadakan oleh LDK (baik objek syi’ar, subjek syi’ar, maupun jaringan pendukung).
• Tersampaikannya nilai-nilai islam dengan tepat sasaran dan sesuai kebutuhan objek.
• Pendanaan kegiatan syi’ar yang sehat dan tidak defisit.
• Terbentuknya citra positif yang mengakar terhadap LDK di kampus.
• Terdokumentasikan .
Strategi
• Mengangkat tema-tema aktual, sesuai kebutuhan masyarakat kampus dan tetap terarah dalam penyampaian syumuliyatul Islam. Misalnya di kampus sedang beredar tentang suatu isu atau kasus maka kita mengangkatnya dalam bungkusan islami (dari sudut pandang Islam) atau kita mengangkat permasalahan global umat, dll.
• Melakukan gerakan penyadaran keislaman secara kontinu, misalnya ada flow syi’ar untuk meng-goal-kan suatu tema besar di kampus tersebut dan dalam pelaksanaannya dapat dilakukan dengan berbagai rangkaian kegiatan syi’ar yang beragam.
• Bersinergi dan bekerjasama seoptimal mungkin dengan berbagai lembaga dan elemen luar dan dalam kampus baik formal maupun non-formal, misalnya BEM, unit kegiatan lain, masjid kampus, alumni dll.
Ada 6 hal minimal yang harus disinergikan dan bekerja sama.
1. Ide memastikan jangan sampai terdapat kegiatan/materi media dengan konsep yang serupa misalnya.
2. Waktu waktu pelaksanaan kegiatan harus disinergikan jangan sampai ada yang bertabrakan dengan agenda internal LDK maupun eksternal, terlebih dengan kegiatan lain yang bisa membuat terjadinya “perebutan massa”.
3. Tempat: tempat pelaksanaan diikhtiarkan sekondusif mungkin dan tidak mengganggu kegiatan di sekitar tempat tersebut.
4. Dana: sinergi dalam bentuk dana bisa berupa hibah atau kerjasama sponsorship.
5. Sumber daya manusia (SDM): pembagian SDM (dalam hal ini panitia kegiatan) harus dilakukan dengan mempertimbangkan kegiatan lain yang membutuhkan partisipasi SDM tersebut.
6. Media publikasi: pemasangan media publikasi juga harus mempertimbangkan media publikasi kegiatan lainnya.
• Memperbanyak input dengan memperbanyak berinteraksi dengan objek dakwah, memperbanyak referensi, dan berkonsultasi dengan banyak pihak (pembina, alumni, dll.).
• Memanfaatkan media dan sarana informasi seefektif mungkin.
• Melakukan aktivitas pelayanan yang sesuai dengan kebutuhan dan problematika masyarakat kampus dalam rangka menumbuhkan simpati terhadap Islam.
• Sinergiskan kegiatan sektor syi’ar untuk setiap departemen/divisi di LDK termasuk dengan LD Fakultas/Program Studi baik konsep maupun teknisnya agar tidak terjadi over lapping dan bentrok waktu antar satu kegiatan dengan kegiatan lainnya.
• Mengembangkan inovasi dan kreatifitas dalam merancang produk-produk syi’ar, tidak terpaku hanya pada format-format yang telah ada sehingga tidak menimbulkan rasa bosan dan monoton.
• Mengaplikasikan konsep pemasaran terhadap produk-produk syi’ar melalui:
1. penentuan goal
2. identifikasi objek,
3. identifikasi produk,
4. penentuan bentuk kemasan produk,
5. penentuan strategi promosi.
Untuk lebih jelasnya temen-temen dapat mengunduh buku tersebut, intinya dalam dakwah ada dua yaitu jangan “kecewa dan kecewek ” itu kata Murobhi saya. Semoga sedikit ini bermanfaat.

1 komentar: